Kisah Sukses Orang2 Kaya Bahagia

Kamis, 10 Juli 2014

apa hukum qunut witir ramadhan??

Apakah hukum membaca qunut pada sholat witir pada bulan ramadhan? Apakah ada dasar hukumnya? Berikut kami kutipkan dari ulama kita tentang hukum qunut witir ramadhan :
======================
Berkenaan dengan anjuran sebagian orang mengenai qunut witir setelah pertengahan Ramadhan, dalam artikel ini kami sengaja menghadirkan pembahasan mengenai kapan waktu membaca qunut witir. Apakah boleh sepanjang tahun? Ataukah khusus hanya setelah pertengahan Ramadhan?

Tentang waktu pelaksanaan qunut witir ada beberapa pendapat di antara para ulama.
Pertama: Hukum qunut witir itu makruh. Inilah pendapat ulama Malikiyah. Alasannya, tidak ada sunnah (tuntunan) dalam hal ini. Yang ada, qunut hanyalah pada shalat Shubuh saat nawazil.

Kedua: Qunut witir disunnahkan ketika separuh akhir dari bulan Ramadhan saja. Inilah pendapat yang masyhur dalam madzhab Syafi’iyah dan ada perkataan dari Imam Ahmad mengenai hal ini. Ketika Abu Daud menanyakan pada Imam Ahmad, “Apakah qunut itu sepanjang?”. “Jika engkau mau”. Abu Daud bertanya lagi, “Apa pendapat yang engkau pilih?” Jawab Imam Ahmad, “Adapun saya tidaklah berqunut kecuali setelah pertengahan  Ramadhan. Namun jika aku bermakmum di belakang imam lain dan ia berqunut, maka aku pun mengikutinya.” (Masail Ahmad li Abi Daud, 66). Mereka pun berdalil tentang riwayat dari Ibnu ‘Umar, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dengan sanad shahih (Al Mushannaf, 2: 98)

Ketiga: Disunnahkan pada bulan Ramadhan saja tidak pada bulan lainnya. Inilah pendapat ulama Malikiyah dan Syafi’iyah.

Keempat: Qunut witir disunnahkan dibaca setiap malam sepanjang  tahun. Inilah pendapat Ibnu Mas’ud dan Ibrahim An Nakho’i. Pendapat ini dianut oleh Hanafiyah, salah satu pendapat Syafi’iyah.
Di antara dalilnya:
1. Al Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajariku beberapa kalimat yang saya ucapkan dalam shalat witir, yaitu
اللَّهُمَّ اهْدِنِى فِيمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِى فِيمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِى فِيمَا أَعْطَيْتَ وَقِنِى شَرَّ مَا قَضَيْتَ فَإِنَّكَ تَقْضِى وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَإِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ
Allahummahdiini fiiman hadait, wa’aafini fiiman ‘afait, watawallanii fiiman tawallait, wabaarik lii fiima a’thait, waqinii syarrama qadlait, fainnaka taqdhi walaa yuqdho ‘alaik, wainnahu laa yadzillu man waalait, tabaarakta rabbana wata’aalait. (Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Engkau Maha Suci dan Maha Tinggi)” (HR. Abu Daud no. 1425, An Nasai no. 1745, At Tirmidzi no. 464. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
2. Hadits Ubay bin Ka’ab yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berqunut dalam shalat witir. (HR. Abu Daud no. 1427, shahih menurut Syaikh Al Albani). Hadits ini mutlak tidak khusus pada bulan Ramadhan.
3. Sebagaimana dinukil dari Imam Ahmad pula bahwasanya ‘Umar pun berpendapat seperti ini.
Mufti Saudi Arabia di masa silam, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz ditanya:  Apa hukum membaca do’a qunut setiap malam ketika (shalat sunnah) witir?

Beliau menjawab, tidak masalah mengenai hal ini. Do’a qunut (witir) adalah sesuatu yang disunnahkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun biasa membaca qunut tersebut. Beliau pun pernah mengajari (cucu beliau) Al Hasan beberapa kalimat qunut untuk shalat witir. Ini termasuk hal yang disunnahkan. Jika engkau merutinkan membacanya setiap malamnya, maka itu tidak mengapa. Begitu pula jika engkau meninggalkannya suatu waktu sehingga orang-orang tidak menyangkanya wajib, maka itu juga tidak mengapa. Jika imam meninggalkan membaca do’a qunut suatu waktu dengan tujuan untuk mengajarkan manusia bahwa hal ini tidak wajib, maka itu juga tidak mengapa. 

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengajarkan do’a qunut pada cucunya Al Hasan, beliau tidak mengatakan padanya: “Bacalah do’a qunut tersebut pada sebagian waktu saja”. Sehingga hal ini menunjukkan bahwa membaca qunut witir terus menerus adalah sesuatu yang dibolehkan. (Fatawa Nur ‘alad Darb, 2/1062)

Kesimpulan pendapat
Ibnu Taimiyah berkata setelah menyebutkan pendapat para ulama tentang qunut witir,
وَحَقِيقَةُ الْأَمْرِ أَنَّ قُنُوتَ الْوِتْرِ مِنْ جِنْسِ الدُّعَاءِ السَّائِغِ فِي الصَّلَاةِ مَنْ شَاءَ فَعَلَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ . كَمَا يُخَيَّرُ الرَّجُلُ أَنْ يُوتِرَ بِثَلَاثِ أَوْ خَمْسٍ أَوْ سَبْعٍ وَكَمَا يُخَيَّرُ إذَا أَوْتَرَ بِثَلَاثِ إنْ شَاءَ فَصَلَ وَإِنْ شَاءَ وَصَلَ . وَكَذَلِكَ يُخَيَّرُ فِي دُعَاءِ الْقُنُوتِ إنْ شَاءَ فَعَلَهُ وَإِنْ شَاءَ تَرَكَهُ وَإِذَا صَلَّى بِهِمْ قِيَامَ رَمَضَانَ فَإِنْ قَنَتَ فِي جَمِيعِ الشَّهْرِ فَقَدْ أَحْسَنَ وَإِنْ قَنَتَ فِي النِّصْفِ الْأَخِيرِ فَقَدْ أَحْسَنَ وَإِنْ لَمْ يَقْنُتْ بِحَالِ فَقَدْ أَحْسَنَ .
“Hakekatnya, qunut witir adalah sejenis do’a yang dibolehkan dalam shalat. Siapa yang mau membacanya, silakan. Dan yang enggan pun dipersilakan. Sebagaimana dalam shalat witir, seseorang boleh memilih tiga, lima, atau tujuh raka’at semau dia. Begitu pula ketika ia melakukan witir tiga raka’at, maka ia boleh melaksanakan 2 raka’at salam lalu 1 raka’at salam, atau ia melakukan tiga raka’at sekaligus. Begitu pula dalam hal qunut witir, ia boleh melakukan atau meninggalkannya sesuka dia. Di bulan Ramadhan, jika ia membaca qunut witir pada keseluruhan bulan Ramadhan, maka itu baik. Jika ia berqunut di separuh akhir bulan Ramadhan, itu pun baik. Jika ia tidak berqunut, juga baik.” (Majmu’ Al Fatawa, 22: 271)
Wallahu waliyyut taufiq.
Sumber rujukan:
  1. Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah
  2. http://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=138231
================
Demikian semoga bermanfaat dan silakan dibagikan kepada saudara2 yg belum mengetahuinya.

Wassalam,

Mas Priyanto

Sabtu, 14 Juni 2014

1 DOA MENURUNKAN REZEKI DARI LANGIT

Berikut ini tips dari guru saya mengenai cara membuka rezeki agar diturunkan dari langit berupa rezeki yang melimpah ruah.

Doa ini sangat dahsyat apabila anda mengamalkannya dengan baik dan sungguh-sungguh, yakin yang benar kepada Allah Dzat yang memberikan rezeki kepada semua mahluknya yag kecil dan yang besar yg tampak oleh mata kita ataupun yang tidak tampak semua rezeki ada salam genggaman-Nya.
Jika anda sedang mencari cara membuka rezeki dari segala penjuru khusunya dari langit silakan buka pembahasanya di sini dahsyat

Selasa, 10 Juni 2014

1 laki-laki coba renungkan ini ya !!

Dengan panjang lebar ibu menjelaskan, sebe narnya sejak ada dalan kandungan aku telah
dijodohkan dengan Raihana yang tak pernah kukenal.” Ibunya Raihana adalah teman karib
ibu waktu nyantri di pesantrenMangkuyudan Solo dulu” kata ibu.
“Kami pernah berjanji, jika dikarunia anakberlainan jenis akan besanan untuk memperteguh
tali persaudaraan. Karena itu ibu mohon keikhlasanmu” , ucap beliau dengan nada mengiba.
Dalam pergulatan jiwa yang sulit berhari-hari, akhirnya akupasrah. Aku menuruti keinginan
ibu. Aku tak mau mengecewakan ibu. Aku inginmenjadi mentari pagi dihatinya, meskipun
untuk itu aku harus mengorbankan diriku. 
Dengan hati pahit kuserahkan semuanya bulat-bulat pada ibu. Meskipun sesungguhnya
dalam hatiku timbul kecemasan-kecemasan yang datang begitu saja dan tidak tahu alasannya.
Yang jelas aku sudah punya kriteria dan impiantersendiri untuk calon istriku. Aku tidak bisa
berbuat apa-apa berhadapan dengan air mata ibu yang amat kucintai. Saat khitbah (lamaran)
sekilas kutatap wajah Raihana, benar kata Aida adikku, ia memang baby face dan anggun.
Namun garis-garis kecantikan yang kuinginkan tak kutemukan sama sekali. Adikku, tante
Lia mengakui Raihana cantik, “cantiknya alami, bisa jadi bintang iklan Lux lho, asli ! kata
tante Lia. Tapi penilaianku lain, mungkin karena aku begitu hanyut dengan gadis-gadis Mesir
titisan Cleopatra, yang tinggi semampai, wajahnya putih jelita, dengan hidung melengkung
indah, mata bulat bening khas arab, dan bibir yang merah. Di hari-hari menjelang
pernikahanku, aku berusaha menumbuhkan bibit-bibit cintaku untuk calon istriku, tetapi
usahaku selalu sia-sia. 
Aku ingin memberontak pada ibuku, tetapiwajah teduhnya meluluhkanku. Hari pernikahan
datang. Duduk dipelaminan bagai mayat hidup, hati hampa tanpa cinta, Pestapun meriah
dengan empat group rebana. Lantunan shalawat Nabipun terasa menusuk-nusuk hati. Kulihat
Raihana tersenyum manis, tetapi hatiku terasateriris-iris dan jiwaku meronta. 
Satu-satunyaharapanku adalah mendapat berkah dari Allah SWT atas baktiku pada ibuku yang kucintai.
Rabbighfir li wa liwalidayya! 
Layaknya pengantin baru, kupaksakan untuk mesra tapi bukan cinta, hanya sekedar karena
aku seorang manusia yang terbiasa membaca ayat-ayatNya.
Raihana tersenyum mengembang, hatiku menangisi kebohonganku dan kepura-puraanku.
Tepat dua bulan Raihana kubawa ke kontrakan dipinggir kota Malang. 

Mulailah kehidupan hampa. Aku tak menemukan adanya gairah. Betapa susah hidup berkeluarga tanpa cinta. Makan, minum, tidur, dan shalat bersama dengan makhluk yang bernama Raihana, istriku, tapi Masya Allah bibit cintaku belum juga tumbuh. Suaranya yang lembut terasa hambar, wajahnya yang teduh tetap terasa asing. Memasuki bulan keempat, rasa muak hidup bersama Raihana mulai kurasakan, rasa ini muncul begitu saja. Aku mencoba membuang jauh-jauh rasa tidak baik ini, apalagi pada istri sendiri yang seharusnya kusayang dan kucintai. Sikapku pada Raihana mulai lain. Aku lebih banyak diam, acuh tak acuh, agak sinis, dan tidur pun lebih banyak di ruang tamu atau ruang kerja.
Aku merasa hidupku ada lah sia-sia, belajar di luar negeri sia-sia, pernikahanku sia-sia, keberadaanku sia-sia.
Tidak hanya aku yang tersiksa, Raihanapun merasakan hal yang sama, karena ia orang yang berpendidikan, maka diapun tanya, tetapi kujawab ” tidak apa-apa koq mbak, mungkin aku belum dewasa, mungkin masih harus belajar berumah tangga” Ada kekagetan yang kutangkap diwajah Raihana ketika kupanggil ‘mbak’, ” kenapa mas memanggilku mbak, aku kan istrimu, apa mas sudah tidak mencintaiku” tanyanya dengan guratan wajah yang sedih. “wallahu a’lam” jawabku sekenanya. Dengan mata berkaca-kaca Raihana diam menunduk, tak lama kemudian dia terisak-isak sambil memeluk kakiku, “Kalau mas tidak mencintaiku, tidak menerimaku sebagai istri kenapa mas ucapkan akad nikah?
Kalau dalam tingkahku melayani mas masih ada yang kurang berkenan, kenapa mas tidak bilang dan menegurnya, kenapa mas diam saja, aku harus bersikap bagaimana untuk membahagiakan mas, kumohon bukalah sedikit hatimu untuk menjadi ruang bagi pengabdianku, bagi menyempurnakan ibadahku didunia ini”. Raihana mengiba penuh pasrah. Aku menangis menitikan air mata buka karena Raihana tetapi karena kepatunganku. Hari terus berjalan, tetapi komunikasi kami tidak berjalan. Kami hidup seperti orang asing tetapi Raihana tetap melayaniku menyiapkan segalanya untukku.
Suatu sore aku pulang mengajar dan kehujanan, sampai dirumah habis maghrib, bibirku pucat, perutku belum kemasukkan apa-apa kecuali segelas kopi buatan Raihana tadi pagi, Memang aku berangkat pagi karena ada janji dengan teman. Raihana memandangiku dengan khawatir. “Mas tidak apa-apa” tanyanya dengan perasaan kuatir. “Mas mandi dengan air panas saja, aku sedang menggodoknya, lima menit lagi mendidih” lanjutnya. Aku melepas semua pakaian yang basah. “Mas airnya sudah siap” kata Raihana. Aku tak bicara sepatah katapun, aku langsung ke kamar mandi, aku lupa membawa handuk, tetapi Raihana telah berdiri didepan pintu membawa handuk. “Mas aku buatkan wedang jahe” Aku diam saja. Aku merasa mulas dan mual dalam perutku tak bisa kutahan.
Dengan cepat aku berlari ke kamar mandi dan Raihana mengejarku dan memijit-mijit pundak dan tengkukku seperti yang dilakukan ibu. ” Mas masuk angin. Biasanya kalau masuk angin diobati pakai apa, pakai balsam, minyak putih, atau jamu?” Tanya Raihana sambil menuntunku ke kamar. “Mas jangan diam saja dong, aku kan tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk membantu Mas”. ” Biasanya dikerokin” jawabku lirih. ” Kalau begitu kaos mas dilepas ya, biar Hana kerokin” sahut Raihana sambil tangannya melepas kaosku. Aku seperti anak kecil yang dimanja ibunya. Raihana dengan sabar mengerokin punggungku dengan sentuhan tangannya yang halus. Setelah selesai dikerokin, Raihana membawakanku semangkok bubur kacang hijau. Setelah itu aku merebahkan diri di tempat tidur. Kulihat Raihana duduk di kursi tak jauh dari tempat tidur sambil menghafal Al Quran dengan khusyu. Aku kembali sedih dan ingin menangis, Raihana manis tapi tak semanis gadis-gadis mesir titisan Cleopatra.
Dalam tidur aku bermimpi bertemu dengan Cleopatra, ia mengundangku untuk makan malam di istananya.” Aku punya keponakan namanya Mona Zaki, nanti akan aku perkenalkan denganmu” kata Ratu Cleopatra. ” Dia memintaku untuk mencarikannya seorang pangeran, aku melihatmu cocok dan berniat memperkenalkannya denganmu”. Aku mempersiapkan segalanya. Tepat puku 07.00 aku datang ke istana, kulihat Mona Zaki dengan pakaian pengantinnya, cantik sekali. Sang ratu mempersilakan aku duduk di kursi yang berhias berlian.
Aku melangkah maju, belum sempat duduk, tiba-tiba ” Mas, bangun, sudah jam setengah empat, mas belum sholat Isya” kata Raihana membangunkanku. Aku terbangun dengan perasaan kecewa. ” Maafkan aku Mas, membuat Mas kurang suka, tetapi Mas belum sholat Isya” lirih Hana sambil melepas mukenanya, mungkin dia baru selesai sholat malam. Meskipun cuman mimpi tapi itu indah sekali, tapi sayang terputus. Aku jadi semakin tidak suka sama dia, dialah pemutus harapanku dan mimpi-mimpiku. Tapi apakah dia bersalah, bukankah dia berbuat baik membangunkanku untuk sholat Isya.
Selanjutnya aku merasa sulit hidup bersama Raihana, aku tidak tahu dari mana sulitnya. Rasa tidak suka semakin menjadi-jadi. Aku benar-benar terpenjara dalam suasana konyol. Aku belum bisa menyukai Raihana. Aku sendiri belum pernah jatuh cinta, entah kenapa bisa dijajah pesona gadis-gadis titisan Cleopatra.
” Mas, nanti sore ada acara qiqah di rumah Yu Imah. Semua keluarga akan datang termasuk ibundamu. Kita diundang juga. Yuk, kita datang bareng, tidak enak kalau kita yang dieluk-elukan keluarga tidak datang” Suara lembut Raihana menyadarkan pengembaraanku pada Jaman Ibnu Hazm. Pelan-pelan ia letakkan nampan yang berisi onde-onde kesukaanku dan segelas wedang jahe.
Tangannya yang halus agak gemetar. Aku dingin-dingin saja. ” Maaf..maaf jika mengganggu Mas, maafkan Hana,” lirihnya, lalu perlahan-lahan beranjak meninggalkan aku di ruang kerja. ” Mbak! Eh maaf, maksudku D..Din..Dinda Hana!, panggilku dengan suara parau tercekak dalam tenggorokan. ” Ya Mas!”
sahut Hana langsung menghentikan langkahnya dan pelan-pelan menghadapkan dirinya padaku. Ia berusaha untuk tersenyum, agaknya ia bahagia dipanggil “dinda”. ” Matanya sedikit berbinar. “Te..terima kasih Di..dinda, kita berangkat bareng kesana, habis sholat dhuhur, insya Allah,” ucapku sambil menatap wajah Hana dengan senyum yang kupaksakan.

Raihana menatapku dengan wajah sangat cerah, ada secercah senyum bersinar dibibirnya. ” Terima kasih Mas, Ibu kita pasti senang, mau pakai baju yang mana Mas, biar dinda siapkan? Atau biar dinda saja yang memilihkan ya?”.
Hana begitu bahagia.

Perempuan berjilbab ini memang luar biasa, Ia tetap sabar mencurahkan bakti meskipun aku dingin dan acuh tak acuh padanya selama ini. Aku belum pernah melihatnya memasang wajah masam atau tidak suka padaku. Kalau wajah sedihnya ya. Tapi wajah tidak sukanya belum pernah. Bah, lelaki macam apa aku ini, kutukku pada diriku sendiri. Aku memaki-maki diriku sendiri atas sikap dinginku selama ini., Tapi, setetes embun cinta yang kuharapkan membasahi hatiku tak juga turun. Kecantikan aura titisan Cleopatra itu? Bagaimana aku mengusirnya. Aku merasa menjadi orang yang paling membenci diriku sendiri di dunia ini.
Acara pengajian dan qiqah putra ketiga Fatimah kakak sulung Raihana membawa sejarah baru lembaran pernikahan kami. Benar dugaan Raihana, kami dielu-elukan keluarga, disambut hangat, penuh cinta, dan penuh bangga. ”
Selamat datang pengantin baru! Selamat datang pasangan yang paling ideal dalam keluarga! Sambut Yu Imah disambut tepuk tangan bahagia mertua dan bundaku serta kerabat yang lain. Wajah Raihana cerah. Matanya berbinar-binar bahagia. Lain dengan aku, dalam hatiku menangis disebut pasangan ideal.
Apanya yang ideal. Apa karena aku lulusan Mesir dan Raihana lulusan terbaik dikampusnya dan hafal Al Quran lantas disebut ideal? Ideal bagiku adalah seperti Ibnu Hazm dan istrinya, saling memiliki rasa cinta yang sampai pada pengorbanan satu sama lain. Rasa cinta yang tidak lagi memungkinkan adanya pengkhianatan. Rasa cinta yang dari detik ke detik meneteskan rasa bahagia.
Tapi diriku? Aku belum bisa memiliki cinta seperti yang dimiliki Raihana.
Sambutan sanak saudara pada kami benar-benar hangat. Aku dibuat kaget oleh sikap Raihana yang begitu kuat menjaga kewibawaanku di mata keluarga. Pada ibuku dan semuanya tidak pernah diceritakan, kecuali menyanjung kebaikanku sebagai seorang suami yang dicintainya. Bahkan ia mengaku bangga dan bahagia menjadi istriku. Aku sendiri dibuat pusing dengan sikapku. Lebih pusing lagi sikap ibuku dan mertuaku yang menyindir tentang keturunan. ” Sudah satu tahun putra sulungku menikah, koq belum ada tanda-tandanya ya, padahal aku ingin sekali menimang cucu” kata ibuku. ” Insya Allah tak lama lagi, ibu akan menimang cucu, doakanlah kami. Bukankah begitu, Mas?” sahut Raihana sambil menyikut lenganku, aku tergagap dan mengangguk sekenanya.

Setelah peristiwa itu, aku mencoba bersikap bersahabat dengan Raihana. Aku berpura-pura kembali mesra dengannya, sebagai suami betulan. Jujur, aku hanya pura-pura. Sebab bukan atas dasar cinta, dan bukan kehendakku sendiri aku melakukannya, ini semua demi ibuku. Allah Maha Kuasa. Kepura-puraanku memuliakan Raihana sebagai seorang istri. Raihana hamil. Ia semakin manis.
Keluarga bersuka cita semua. Namun hatiku menangis karena cinta tak kunjung tiba. Tuhan kasihanilah hamba, datangkanlah cinta itu segera. Sejak itu aku semakin sedih sehingga Raihana yang sedang hamil tidak kuperhatikan lagi. Setiap saat nuraniku bertanya” Mana tanggung jawabmu!” Aku hanya diam dan mendesah sedih. ” Entahlah, betapa sulit aku menemukan cinta” gumamku.
Dan akhirnya datanglah hari itu, usia kehamilan Raihana memasuki bulan ke enam. Raihana minta ijin untuk tinggal bersama orang tuanya dengan alasan kesehatan. Kukabulkan permintaanya dan kuantarkan dia kerumahnya. Karena rumah mertua jauh dari kampus tempat aku mengajar, mertuaku tak menaruh curiga ketika aku harus tetap tinggal dikontrakan. Ketika aku pamitan, Raihana berpesan, ” Mas untuk menambah biaya kelahiran anak kita, tolong nanti cairkan tabunganku yang ada di ATM. Aku taruh dibawah bantal, no.pinnya sama dengan tanggal pernikahan kita”.
Setelah Raihana tinggal bersama ibunya, aku sedikit lega. Setiap hari Aku tidak bertemu dengan orang yang membuatku tidak nyaman. Entah apa sebabnya bisa demikian. Hanya saja aku sedikit repot, harus menyiapkan segalanya.
Tapi toh bukan masalah bagiku, karena aku sudah terbiasa saat kuliah di Mesir.

Waktu terus berjalan, dan aku merasa enjoy tanpa Raihana. Suatu saat aku pulang kehujanan. Sampai rumah hari sudah petang, aku merasa tubuhku benar-benar lemas. Aku muntah-muntah, menggigil, kepala pusing dan perut mual. Saat itu terlintas dihati andaikan ada Raihana, dia pasti telah menyiapkan air panas, bubur kacang hijau, membantu mengobati masuk angin dengan mengeroki punggungku, lalu menyuruhku istirahat dan menutupi tubuhku dengan selimut. Malam itu aku benar-benar tersiksa dan menderita. Aku terbangun jam enam pagi. Badan sudah segar. Tapi ada penyesalan dalam hati, aku belum sholat Isya dan terlambat sholat subuh. Baru sedikit terasa, andaikan ada Raihana tentu aku ngak meninggalkan sholat Isya, dan tidak terlambat sholat subuh.
Lintasan Raihana hilang seiring keberangkatan mengajar di kampus. Apalagi aku mendapat tugas dari universitas untuk mengikuti pelatihan mutu dosen mata kuliah bahasa arab. Diantaranya tutornya adalah professor bahasa arab dari Mesir. Aku jadi banyak berbincang dengan beliau tentang mesir. Dalam pelatihan aku juga berkenalan dengan Pak Qalyubi, seorang dosen bahasa arab dari Medan. Dia menempuh S1-nya di Mesir. Dia menceritakan satu pengalaman hidup yang menurutnya pahit dan terlanjur dijalani. “Apakah kamu sudah menikah?” kata Pak Qalyubi. “Alhamdulillah, sudah” jawabku. ” Dengan orang mana?. ” Orang Jawa”. ” Pasti orang yang baik ya. Iya kan? Biasanya pulang dari Mesir banyak saudara yang menawarkan untuk menikah dengan perempuan shalehah. Paling tidak santriwati, lulusan pesantren. Istrimu dari pesantren?”. “Pernah, alhamdulillah dia sarjana dan hafal Al Quran”. ” Kau sangat beruntung, tidak sepertiku”. ” Kenapa dengan Bapak?” ” Aku melakukan langkah yang salah, seandainya aku tidak menikah dengan orang Mesir itu, tentu batinku tidak merana seperti sekarang”. ” Bagaimana itu bisa terjadi?”. ”
Kamu tentu tahu kan gadis Mesir itu cantik-cantik, dank arena terpesona dengan kecantikanya saya menderita seperti ini. Ceritanya begini, Saya seorang anak tunggal dari seorang yang kaya, saya berangkat ke Mesir dengan biaya orang tua. Disana saya bersama kakak kelas namanya Fadhil, orang Medan juga. Seiring dengan berjalannya waktu, tahun pertama saya lulus dengan predkat jayyid, predikat yang cukup sulit bagi pelajar dari Indonesia.
Demikian juga dengan tahun kedua. Karena prestasi saya, tuan rumah tempat saya tinggal menyukai saya. Saya dikenalkan dengan anak gadisnya yang bernama Yasmin. Dia tidak pakai jilbab. Pada pandangan pertama saya jatuh cinta, saya belum pernah melihat gadis secantuk itu. Saya bersumpah tidak akan menikaha dengan siapapun kecuali dia. Ternyata perasaan saya tidak bertepuk sebelah tangan. Kisah cinta saya didengar oleh Fadhil. Fadhil membuat garis tegas, akhiri hubungan dengan anak tuan rumah itu atau sekalian lanjutkan dengan menikahinya. Saya memilih yang kedua.
Ketika saya menikahi Yasmin, banyak teman-teman yang memberi masukan begini, sama-sama menikah dengan gadis Mesir, kenapa tidak mencari mahasiswi Al Azhar yang hafal Al Quran, salehah, dan berjilbab. Itu lebih selamat dari pada dengan YAsmin yang awam pengetahuan agamanya. Tetpai saya tetap teguh untuk menikahinya. Dengan biaya yang tinggi saya berhasil menikahi YAsmin.
Yasmin menuntut diberi sesuatu yang lebih dari gadis Mesir.

Perabot rumah yang mewah, menginap di hotel berbintang. Begitu selesai S1 saya kembali ke Medan, saya minta agar asset yang di Mesir dijual untuk modal di Indonesia. KAmi langsung membeli rumah yang cukup mewah di kota Medan. Tahun-tahun pertama hidup kami berjalan baik, setiap tahunnya Yasmin mengajak ke Mesir menengok orang tuanya. Aku masih bisa memenuhi semua yang diinginkan YAsmin. Hidup terus berjalan, biaya hidup semakin nambah, anak kami yang ketiga lahir, tetapi pemasukan tidak bertambah. Saya minta YAsmin untuk berhemat. Tidak setiap tahun tetapi tiga tahun sekali YAsmin tidak bisa.
Aku mati-matian berbisnis, demi keinginan Yasmin dan anak-anak terpenuhi.
Sawah terakhir milik Ayah saya jual untuk modal. Dalam diri saya mulai muncul penyesalan. Setiap kali saya melihat teman-teman alumni Mesir yang hidup dengan tenang dan damai dengan istrinya. Bisa mengamalkan ilmu dan bisa berdakwah dengan baik. Dicintai masyarakat. Saya tidak mendapatkan apa yang mereka dapatkan. Jika saya pengin rending, saya harus ke warung. YAsmin tidak mau tahu dengan masakan Indonesia.

Kau tahu sendiri, gadis Mesir biasanya memanggil suaminya dengan namanya.
Jika ada sedikit letupan, maka rumah seperti neraka. Puncak penderitaan saya dimulai setahun yang lalu. Usaha saya bangkrut, saya minta YAsmin untuk menjual perhiasannya, tetapi dia tidak mau. Dia malah membandingkan dirinya yang hidup serba kurang dengan sepupunya. Sepupunya mendapat suami orang Mesir.

Saya menyesal meletakkan kecantikan diatas segalanya. Saya telah diperbudak dengan kecantikannya. Mengetahui keadaan saya yang terjepit, ayah dan ibu mengalah. Mereka menjual rumah dan tanah, yang akhirnya mereka tinggal di ruko yang kecil dan sempit. Batin saya menangis. Mereka berharap modal itu cukup untuk merintis bisnis saya yang bangkrut. Bisnis saya mulai bangkit, Yasmin mulai berulah, dia mengajak ke Mesir. Waktu di Mesir itulah puncak tragedy yang menyakitkan. ” Aku menyesal menikah dengan orang Indonesia, aku minta kau ceraikan aku, aku tidak bisa bahagia kecuali dengan lelaki Mesir”.
Kata Yasmin yang bagaikan geledek menyambar. Lalu tanpa dosa dia bercerita bahwa tadi di KBRI dia bertemu dengan temannya. Teman lamanya itu sudah jadi bisnisman, dan istrinya sudah meninggal.

Yasmin diajak makan siang, dan dilanjutkan dengan perselingkuhan. Aku pukul dia karena tak bisa menahan diri. Atas tindakan itu saya dilaporkan ke polisi. Yang menyakitkan adalah tak satupun keluarganya yang membelaku.
Rupanya selama ini Yasmin sering mengirim surat yang berisi berita bohong.
Sejak saat itu saya mengalami depresi. Dua bulan yang lalu saya mendapat surat cerai dari Mesir sekaligus mendapat salinan surat nikah Yasmin dengan temannya. Hati saya sangat sakit, ketika si sulung menggigau meminta ibunya pulang”.

Mendengar cerita Pak Qulyubi membuatku terisak-isak. Perjalanan hidupnya menyadarkanku. Aku teringat Raihana. Perlahan wajahnya terbayang dimataku, tak terasa sudah dua bualn aku berpisah dengannya. Tiba-tiba ada kerinduan yang menyelinap dihati. Dia istri yang sangat shalehah. Tidak pernah meminta apapun. Bahkan yang keluar adalah pengabdian dan pengorbanan. Hanya karena kemurahan Allah aku mendapatkan istri seperti dia. Meskipun hatiku belum terbuka lebar, tetapi wajah Raihana telah menyala didindingnya. Apa yang sedang dilakukan Raihana sekarang? Bagaimana kandungannya? Sudah delapan bulan. Sebentar lagi melahirkan. Aku jadi teringat pesannya. Dia ingin agar aku mencairkan tabungannya.

Pulang dari pelatihan, aku menyempatkan ke took baju muslim, aku ingin membelikannya untuk Raihana, juga daster, dan pakaian bayi. Aku ingin memberikan kejutan, agar dia tersenyum menyambut kedatanganku. Aku tidak langsung ke rumah mertua, tetapi ke kontrakan untuk mengambil uang tabungan, yang disimpan dibawah bantal. Dibawah kasur itu kutemukan kertas Merah jambu. Hatiku berdesir, darahku terkesiap. Surat cinta siapa ini, rasanya aku belum pernah membuat surat cinta untuk istriku. Jangan-jangan ini surat cinta istriku dengan lelaki lain. Gila! Jangan-jangan istriku serong. Dengan rasa takut kubaca surat itu satu persatu. Dan Rabbi�?�ternyata surat-surat itu adalah ungkapan hati Raihana yang selama ini aku zhalimi. Ia menulis, betapa ia mati-matian mencintaiku, meredam rindunya akan belaianku. Ia menguatkan diri untuk menahan nestapa dan derita yang luar biasa. Hanya Allah lah tempat ia meratap melabuhkan dukanya. Dan ya .. Allah, ia tetap setia memanjatkan doa untuk kebaikan suaminya.

Dan betapa dia ingin hadirnya cinta sejati dariku.

“Rabbi dengan penuh kesyukuran, hamba bersimpuh dihadapan-Mu. Lakal hamdu ya Rabb. Telah muliakan hamba dengan Al Quran. Kalaulah bukan karena karunia-Mu yang agung ini, niscaya hamba sudah terperosok kedalam jurang kenistaan. Ya Rabbi, curahkan tambahan kesabaran dalam diri hamba” tulis Raihana.
Dalam akhir tulisannya Raihana berdoa” Ya Allah inilah hamba-Mu yang kerdil penuh noda dan dosa kembali datang mengetuk pintumu, melabuhkan derita jiwa ini kehadirat-Mu. Ya Allah sudah tujuh bulan ini hamba-Mu ini hamil penuh derita dan kepayahan. Namun kenapa begitu tega suami hamba tak mempedulikanku dan menelantarkanku. Masih kurang apa rasa cinta hamba padanya. Masih kurang apa kesetiaanku padanya. Masih kurang apa baktiku padanya? Ya Allah, jika memang masih ada yang kurang, ilhamkanlah pada hamba-Mu ini cara berakhlak yang lebih mulia lagi pada suamiku.
Ya Allah, dengan rahmatMu hamba mohon jangan murkai dia karena kelalaiannya.

Cukup hamba saja yang menderita. Maafkanlah dia, dengan penuh cinta hamba masih tetap menyayanginya. Ya Allah berilah hamba kekuatan untuk tetap berbakti dan memuliakannya. Ya Allah, Engkau maha Tahu bahwa hamba sangat mencintainya karena-Mu. Sampaikanlah rasa cinta ini kepadanya dengan cara-Mu. Tegurlah dia dengan teguran-Mu. Ya Allah dengarkanlah doa hamba-Mu ini. Tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau”.

Tak terasa air mataku mengalir, dadaku terasa sesak oleh rasa haru yang luar biasa. Tangisku meledak. Dalam tangisku semua kebaikan Raihana terbayang. Wajahnya yang baby face dan teduh, pengorbanan dan pengabdiannya yang tiada putusnya, suaranya yang lembut, tanganya yang halus bersimpuh memeluk kakiku, semuanya terbayang mengalirkan perasaan haru dan cinta. Dalam keharuan terasa ada angina sejuk yang turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku. Seketika itu pesona Cleopatra telah memudar berganti cinta Raihana yang datang di hati. Rasa sayang dan cinta pada Raihan tiba-tiba begitu kuat mengakar dalam hatiku. Cahaya Raihana terus berkilat-kilat dimata. Aku tiba-tiba begitu merindukannya. Segera kukejar waktu untuk membagi Cintaku dengan Raihana.

Kukebut kendaraanku. Kupacu kencang seiring dengan air mataku yang menetes sepanjang jalan. Begitu sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak. Kutahan dengan nafas panjang dan kuusap air mataku. Melihat kedatanganku, ibu mertuaku memelukku dan menangis tersedu- sedu. Aku jadi heran dan ikut menangis. ” Mana Raihana Bu?”. Ibu mertua hanya menangis dan menangis. Aku terus bertanya apa sebenarnya yang telah terjadi.
” Raihanaï…istrimu. .istrimu dan anakmu yang dikandungnya” . ” Ada apa dengan dia”. ” Dia telah tiada”. ” Ibu berkata apa!”. ” Istrimu telah meninggal seminggu yang lalu. Dia terjatuh di kamar mandi. Kami membawanya ke rumah sakit. Dia dan bayinya tidak selamat. Sebelum meninggal, dia berpesan untuk memintakan maaf atas segala kekurangan dan kekhilafannya selama menyertaimu.

Dia meminta maaf karena tidak bisa membuatmu bahagia. Dia meminta maaf telah dengan tidak sengaja membuatmu menderita. Dia minta kau meridhionya” .
Hatiku bergetar hebat. ” kenapa ibu tidak memberi kabar padaku?”. ”

Ketika Raihana dibawa ke rumah sakit, aku telah mengutus seseorang untuk menjemputmu di rumah kontrakan, tapi kamu tidak ada. Dihubungi ke kampus katanya kamu sedang mengikuti pelatihan. Kami tidak ingin mengganggumu. Apalagi Raihana berpesan agar kami tidak mengganggu ketenanganmu selama pelatihan. Dan ketika Raihana meninggal kami sangat sedih, Jadi Maafkanlah kami”.

Aku menangis tersedu-sedu. Hatiku pilu. Jiwaku remuk. Ketika aku merasakan cinta Raihana, dia telah tiada. Ketika aku ingin menebus dosaku, dia telah meninggalkanku. Ketika aku ingin memuliakannya dia telah tiada. Dia telah meninggalkan aku tanpa memberi kesempatan padaku untuk sekedar minta maaf dan tersenyum padanya. Tuhan telah menghukumku dengan penyesalan dan perasaan bersalah tiada terkira.
Ibu mertua mengajakku ke sebuah gundukan tanah yang masih baru dikuburan pinggir desa. Diatas gundukan itu ada dua buah batu nisan. Nama dan hari wafat Raihana tertulis disana. Aku tak kuat menahan rasa cinta, haru, rindu dan penyesalan yang luar biasa. Aku ingin Raihana hidup kembali. Dunia tiba-tiba gelap semua ……..
Sumber :
Buku : Pudarnya Pesona Cleopatra ( Novel Psikologi Islam Pembangun Jiwa )
Karangan : Habiburrahman El Shirazy ( Penulis Novel best seller Ayat-ayat cinta)

Senin, 09 Juni 2014

18 Kategori Mati Syahid & Kehebatanya

Banyak diantara kita yg belum tahu siapa sih sebenarnya yg termasuk golongan orang2 mati sahid itu? Apa saja kriteria orang mati syahid? Sesungguhnya Pembuat Syariat Yang Mahabijaksana telah menemukan tanda-tanda yang dapat diketahui bahwa seseorang memperoleh husnul-lhatimah—telah Allah tetapkan yang demikian bagi kita sebagai keutamaan dan anugerah-Nya. Oleh karenanya, seorang mukmin yang pada saat meninggalnya menyandang salah satu dari tanda-tanda tersebut berarti telah dianugerahi satu kabar gembira.
1.Pertama, mengucapkan kalimat syahadat ketika wafat.
Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang pada akhir kalimatnya mengucapkan ‘Laa ilaaha illallaha’, maka ia dimaukkan ke dalam surga.” (HR Hakim)
2. Kedua, ketika wafat dahinya berkeringat. Ini berdasarkan hadis dari Buraidah ibnul Khasib r.a.. Adalah Buraidah, dahulu ketika di Khurasan, menengok saudaranya yang tengah sakit, namun didapatnya ia telah wafat dan terlihat pada jidatnya berkeringat, kemudian ia berkata, “Allahu Akbar, sungguh aku telah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Matinya seorang mukmin adalah dengan berkeringat dahinya.’” (HR Ahmad, an-Nasa’i, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim, dan ath-Thayalusi dari Abdullah bin Mas’ud)
3. Ketiga, wafat pada malam atau hari Jumat. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah, “Tidaklah seorang muslim yang wafat pada hari Jumat atau pada malam Jumat kecuali pastilah Allah menghindarkannya dari siksa kubur.” (HR Imam Ahmad)
4. Keempat, mati syahid dalam medan perang. Mengenai hal ini Allah berfirman,
“Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rezeki, mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.” (Ali Imran: 169-171)
Adapun hadis-hadis Rasulullah yang berkenaan dengan masalah ini sangat banyak dijumpai, di antaranya adalah sebagai berikut.
Rasulullah bersabda, “Bagi orang yang mati syahid ada enam keistimewaan, yaitu diampuni dosanya sejak mulai pertama darahnya mengucur, melihat tempatnya di dalam surga, dilindungi dari azab kubur dan terjamin keamanannya dari malapetaka besar, merasakan kemanisan iman, dikawinkan dengan bidadari, dan diperkenankan memberi syafaat bagi tujuh puluh orang kerabatnya.” (HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Seorang sahabat Rasulullah bersabda, “Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, mengapa orang mukmin mengalami fitnah di kuburan mereka kecuali yang mati syahid?’ Beliau menjawab, “Cukuplah ia menghadapi gemerlapnya pedang di atas kepalanya sebagai fitnah.’” (HR an-Nasa’i)
Catatan
Dapatlah memperoleh mati syahid asalkan permintaannya benar-benar muncul dari lubuk hati dan dengan penuh keikhlasan, kendatipun ia tidak mendapat kesempatan mati syahid dalam peperangan. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah, “Barang siapa yang memohon mati syahid kepada Allah dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan menyampaikannya derajat para syuhada sekalipun ia mati si atas ranjangnya.” (HR Imam Muslim dan al-Baihaqi)
5. Kelima, mati dalam peperangan fi sabilillah. Ada dua hadis Rasulullah,
Rasulullah bersabda, “Apa yang kalian kategorikan sebagai orang yang mati syahid di antara kalian?” Mereka menjawab, “Wahai Rasulullah, yang kami anggap sebagai orang yang mati syahid adalah siapa saja yang mati terbunuh di jalan Allah.” Beliau bersabda, “Kalau begitu umatku yang mati syahid sangatlah sedikit.” Para sahabat kembali bertanya, “Kalau begitu siapa sajakah dari mereka yang mati syahid, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Barang siapa yang terbunuh di jalan Allah, yang sedang berjuang di jalan Allah, dan yang mati karena penyakit kolera, yang mati karena penyakit perut, maka dialah syahid, dan orang yang mati tenggelam dialah syahid.” (HR Muslim, Ahmad, dan al-Baihaqi)
Rasulullah bersabda, “Siapa saja yang keluar di jalan Allah lalu mati atau terbunuh, maka ia adalah mati syahid. Atau yang dibanting oleh kuda atau untanya lalu mati atau digigit binatang beracun atau mati di atas ranjangnya dengan kematian apa pun yang dikehendaki Allah, maka ia pun syahid dan baginya surga.” (HR Abu Daud, al-Hakim, dan al-Baihaqi)
6. Keenam, mati disebabkan penyakit kolera. Di antara hadis yang meriwayatkannya sebagai berikut.
Dari Hafshah binti Sirin bahwa Anas bin Malik berkata, “Bagaimana Yahya bin Abi Umrah mati?” Aku jawab, “Karena terserang penyakit kolera.” Ia berkata, “Rasulullah telah bersabda, ‘Penyakit kolera adalah penyebab mati syahid bagi setiap muslim. (HR Imam Bukhari, ath-Thayalusi, dan Ahmad)
Aisyah r.a. bertanya kepada Rasulullah tentang penyakit kolera. Beliau menjawab, “Adalah dahulunya penyakiit kolera merupakan azab yang Allah timpakan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, kemudian Dia jadikan sebagai rahmat bagi kaum mukmin. Maka tidaklah seorang hamba yang dilanda wabah kolera lalu ia menetap di kampungnya dengan penuh kesabaran, dan mengetahui bahwa tidak akan menimpanya kecuali apa yang Allah tetapkan baginya pahala orang yang mati syahid. (HR Imam Bukhari, al-Baihaqi, dan Ahmad)
7. Ketujuh, mati karena keracunan (sakit perut).
Abdullah bin Yassar berkata, Aku duduk-duduk bersama Sulaiman bin Shard dan Khalid bin Arfadhah. Keduanya menceritakan tentang seseorang yang wafat karena sakit perut. Keduanya pun kemudian berharap dapat memperoleh mati syahid. Berkatalah yang satu kepada yang lain, “Bukankah Rasulullah pernah bersabda, ‘Siapa saja yang wafat karena penyakit perut maka tak akan mendapat azab kubur.’ Yang lain menjawab, ‘Memang benar.’” (HR an-Nasa’i, at-Tirmidzi, Ibnu Hibban, ath-Thayalusi, dan Ahmad).
8. Kedelapan dan kesembilan, mati karena tenggelam dan tertimpa reruntuhan (tanah longsor).
Rasulullah bersabda,”Para syuhada itu ada lima; orang yang mati karena wabah kolera, karena sakit perut, tenggelam, tertimpa reruntuhan bangunan, dan syahid berperang di jalan Allah.” (HR Imam Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, dan Ahmad)
10. Kesepuluh, perempuan yang meninggal karena melahirkan. Ini berdasarkan hadis yang diberitakan dari Ubadah ibnush-Shamit r.a. bahwa Rasulullah menjenguk Abdullah bin Rawahah yang tidak bisa beranjak dari pembaringannya, kemudian beliau bertanya, “Tahukah kalian, siapakah syuhada dari umatku?” Orang-orang yang ada menjawab, “Muslim yang terbunuh.” Beliau bersabda, “Kalau hanya itu para syuhada darii umatku sangat sedikit. Muslim yang mati terbunuh adalah syahid, mati karena penyakit kolera adalah syahid, begitu pula perempuan yang mati ketika bersalin adalah syahid (anaknya akan menariknya dengan tali pusarnya ke dalam surga).” (HR Ahmda, ad-Darimi, dan ath-Thayalusi)
Menurut Imam Ahmad ada periwayatan seperti itu melalui jalur sanad lain di dalam Musnad-nya.
11 & 12. Kesebelas dan kedua belas, mati terbakar dan penyakit busung perut. Tentang ini banyak sekali riwayat, dan yang termasyhur adalah dari Jabir bin Atik secara marfu’, “Para syuhada ada tujuh; mati terbunuh di jalan Allah, karena penyakit kolera adalah syahid, mati tengelam adalah syahid, karena penyakit busung lapar adalah syahid, karena penyakit perut keracunan adalah syahid, karena terbakar adalah syahid, dan yang mati karena tertimpa reruntuhan (bangunan atau tanah longsor) adalah syahid, serta wanita yang mati pada saat mengandung adalah syahid.” (HR Imam Malik, Abu Daud, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)
13. Ketiga belas, mati karena penyakit tuberkulosis (TBC). Ini berdasarkan sabda Rasulullah, “Mati di jalan Allah adalah syahid dan perempuan yang mati ketika tengah melahirkan adalah syahid, mati karena terbakar adalah syahid, mati karena tenggelam adalah syahid, mati karena penyakit TBC adalah syahid, dan mati karena penyakit perut adalah syahid.” (HR ath-Thabrani)
14. Keempat belas, mati karena mempertahankan harta dari perampok. Di antara hadisnya sebagai berikut.
“Barang siapa yang mati karena mempertahankan hartanya (dalam riwayat lain), ‘Barang siapa menuntut hartanya yang dirampas lalu ia terbunuh’) maka dia adalah syahid.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, an-Nasa’i, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Abu Hurairah r.a. berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi seraya bertanya, ‘Ya Rasulullah, beritahukan kepadaku bagaimana bila ada seseorang yang datang dan akan merampas hartaku.’ Beliau menjawab, ‘Jangan engkau berikan.’ Ia bertanya, ‘Bagaimana bila ia membunuhku?’ Beliau menjawab, ‘Engkau mati syahid.’ Orang itu bertanya kembali, ‘Bagaimana bila aku yang membunuhnya?’ Beliau menjawab, ‘Ia masuk neraka.’” (HR Imam Muslim, an-Nasa’i, dan Ahmad)
Mukhariq r.a. berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi dan berkata, ‘Ada seorang laki-laki hendak merampas hartaku.’ Beliau bersabda, ‘Ingatkan dia akan Allah.’ Orang itu bertanya, ‘Bila tetap saja tak mau berzikir?’ Beliau menjawab, ‘Mintalah tolong orang di sekitarmu dalam mengatasinya.’ Orang itu bertanya lagi, ‘Bila tidak saya dapati di sekitarku seorang pun?’ Beliau menjawab, ‘Serahkan dan minta tolonglah kepada penguasa.’ Ia bertanya, ‘Bila penguasa itu jauh tempatnya dariku?’ Beliau bersabda, ‘Berkelahiah dalam membela hartamu hingga kau mati dan menjadi syahid, atau untuk mencegah hartamu dirampas.’” (HR an-Nasa’i dah Ahmad)
15. & 16. Kelima belas&keenam belas, mati dalam membela agama dan jiwa. Dalam hal ini ada dua riwayat hadis.
Barang siapa mati terbunuh dalam membela hartanya maka ia mati syahid, dan siapa saja yang mati dalam membela keluarganya maka ia mati syahid, dan barang siapa yang mati dalam rangka membela agama (keyakinannya) maka ia mati syahid, dan siapa saja yang mati mempertahankan darah (jiwanya) maka ia syahid.” (HR Abu Daud, an-Nasa’i, at-Tirmidzi, dan Ahmad)
“Barang siapa mati dalam rangka menuntut haknya maka ia akan mati syahid.” (HR. an-Nasa’i)
17. Ketujuh belas, mati dalam berjaga-jaga (waspada) di jalan Allah. Ada dua hadis.
“Berjaga-jaga (waspada) di jalan Allah sehari semalam adalah lebih baik daripada berpuasa selama sebulan dengan mendirikan salat pada malam harinya. Apabila ia mati, maka mengalirkan pahala amalannya yang dahulu dilakukannya dan juga rezekinya serta amalan dari siksa kubur (fitnah kubur).” (HR Imam Muslim, an-Nasa’i, at-Tirmidzi, al-Hakim, dan Ahmad)
“Setiap orang yang meninggal akan disudahi amalannya kecuali orang yang mati dalam berjaga-jaga di jalan Allah; maka amalannya dikembangkan hingga tiba hari kiamat nanti serta terjaga dari fitnah kubur.” (HR Abu Daud, at-Tirmidzi, al-Hakim, dan Ahmad)

18. Kedelapan belas, orang yang meninggal pada saat mengerjakan amal saleh. Ini berdasarkan sabda Rasulullah, “Barang siapa mengucapkan ‘Laa ilaaha illallah’ dengan berharap akan keridaan Allah dan di akhir hidupnya mengucapkannya, maka ia akan masuk surga. Dan barang siapa yang bepuasa sehari mengharapkan keridaan Allah kemudian mengakhiri hidupnya dengannya (puasa), maka masuk surga. Dan barang siapa bersedekah mencari rida Allah dan menyudahi hidupnya dengannya (sedekah), maka ia akan masuk surga.” (HR Ahmad)


Wallahu A'lam Bishowab (berbagai sumber)





Semoga bermanfaat


Salam Sukses Super Mulia

Minggu, 08 Juni 2014

1 Mukjizat Keajaiban Suara Al-Quran Obat Terbaik Manusia

( MUKJIZAT ) RAHASIA SUARA BACAAN AL-QURAN YANG TERUS-MENERUS MENJADI OBAT TERBAIK MANUSIA
Bacaan al-Qur'an itu terdiri dari sekumpulan frekuensi yang sampai ke telinga, lalu bergerak ke sel-sel otak, dan memengaruhinya melalui medan elektronik, lalu frekuensi-frekuensi tersebut mengaktifkan sel-sel. Sel-sel akan merespon medan itu dan memodifikasi vibrasi-vibrasinya. Perubahan pada vibrasi inilah yang kita rasakan dan pahami sesudah mengalami dan mengulangi. Ini merupakan sistem alamiah yang diberikan Allah pada sel-sel otak. Ini merupakan sistem keseimbangan yang natural. Inilah yang difirmankan Allah kepada kita di dalam al-Qur'an al-Karim, ‘Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.' (ar-Rum: 30)

Setiap ayat dalam al-Qur'an memiliki daya penyembuh untuk penyakit tertentu. Tetapi yang ditekankan Rasulullah saw adalah beberapa surat dan ayat tertentu, seperti membaca al-Fatihah 7 kali, membaca ayat Kursi, dua ayat terakhir surat surat al-Baqarah, dan tiga surat terakhir al-Qur'an.

Anda juga memilih ayat-ayat yang sesuai untuk mengobati penyakit Anda. Sebagai contoh, jika Anda sakit kepala, maka bacalah ayat: ‘alau sekiranya Kami menurunkan Al Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.' (al-Hasyr: 21)

Nabi saw membaca ta'awudz ratusan kali setiap hari. Beliau memohon kepada Allah untuk melindunginya dari berbagai hal buruk, termasuk penyakit. Kita juga sangat dianjurkan untuk membaca surat al-Falaq dan an-Nas setiap hari. Semoga Allah menjadikan al-Qur'an sebagai obat bagi kita dari setiap penyakit, lahir dan batin.

Pada tahun 1960, ilmuwan Swiss yang bernama Hans Jenny menemukan bahwa suara dapat memengaruhi berbagai Artikelal dan membentuk partikular-partikularnya, dan bahwa masing-masing sel tubuh itu memiliki suaranya sendiri, dapat terpengaruh oleh suara, dan menyusun ulang Artikelal di dalamnya. Pada tahun 1974, peneliti Fabien Maman dan Sternheimer mengumumkan penemuan mengejutkan.

Mereka menemukan bahwa setiap organ tubuh itu memiliki sistem vibrasinya sendiri, sesuai dengan hukum fisika. Beberapa tahun kemudian, Fabien dan Grimal serta peneliti lain mengungkapkan bahwa suara dapat memengaruhi sel-sel, khususnya sel kanker, dan bahwa suara-suara tertentu memiliki efek yang lebih kuat. Hal ajaib yang ditemukan dua peneliti itu adalah bahwa suara yang memiliki efek paling kuat pada sel-sel tubuh adalah suara manusia itu sendiri!

Bentuk molekul air berubah ketika dihadapkan pada suara. Jadi, suara itu berpengaruh sangat besar terhadap air yang kita minum. Apabila Anda membacakan al-Qur'an pada air, maka karakteristiknya akan berubah dan air itu akan mentransfer efek-efek al-Qur'an itu kepada setiap sel dalam tubuh, sehingga mengakibatkannya sembuh. Dalam gambar kita melihat molekul air yang didinginkan. Medan elektromagnetik di sekitar molekul ini berubah secara kontinu disebabkan efek suara.

Sekarang, mari kita jawab pertanyaan penting: apa yang terjadi pada sel-sel tubuh dan bagaimana suara itu bisa mengobati? Bagaimana suara ini berpengaruh pada sel-sel yang rusak dan mengembalikan keseimbangannya? Dengan kata lain, bagaimana mekanisme pengobatannya?

Para dokter selalu mencari jalan untuk menghancurkan beberapa virus. Apabila kita berbicara tentang mekanisme virus ini, apa yang membuatnya bergerak dan menemukan jalannya kepada sel? Siapa yang memberi virus itu informasi sehingga bisa menyerang sel dan berkembang biak di dalamnya? Apa yang menggerakkan sel-sel untuk menyerang virus agar menghancurkannya, sementara ia lemah terhadap virus lain?

Virus dan kuman juga bergetar dan sangat terpengaruh oleh vibrasi suara, khususnya suara bacaan al-Qur'an. Suara al-Qur'an dapat menghentikan mereka, dan pada waktu yang sama meningkatkan aktivitas sel-sel sehat dan membangkitkan program yang terkacaukan di dalamnya agar siap bertempur melawan virus dan kuman.

Bacaan al-Qur'an itu terdiri dari sekumpulan frekuensi yang sampai ke telinga, lalu bergerak ke sel-sel otak, dan memengaruhinya melalui medan elektronik, lalu frekuensi-frekuensi tersebut mengaktifkan sel-sel. Sel-sel akan merespon medan itu dan memodifikasi vibrasi-vibrasinya. Perubahan pada vibrasi inilah yang kita rasakan dan pahami sesudah mengalami dan mengulangi.

Ini merupakan sistem alamiah yang diberikan Allah pada sel-sel otak. Ini merupakan sistem keseimbangan yang natural. Inilah yang difirmankan Allah kepada kita di dalam al-Qur'an al-Karim, ‘Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusaia tidak mengetahui.' (ar-Rum: 30) Wallahu A'lam, (berbagi sumber)


Semoga bermanfaat
Salam Sukses Super Mulia

Selasa, 03 Juni 2014

1 kunci mudah amalan membayar hutang "Hebat"

Hutang memang membuat kita bingung dan seolah hidup sempit karenanya, oleh karena itu jika anda mengalamai masalah hutang jangan putus asa apalagi sampai menghalalkan segala cara untuk melunasinya dengan cara yang batil. Ada sebuah nasehat yang hebat bagaimana cara memudahkan kita melunasi huntang "Ingat dan yakinilah akan nasehat nabi bahwa seseorang yg punya hutang dan berniat mengembalikanya maka Allah akan memudahkan memberikan jalan keluar" jadi kuncinya harus niat yg betul apabila kita berhutang harus niat betul mengembalikanya segera apabila sudah ada jangan sampai ditunda.

Berikut kisahnya :
Ada seseorang sahabat ketika itu beliau di masjid aja hingga ketemu dengan nabi SAW, ada apa kamu dimasjid saja tidak bekerja? Yaa Rasulullah saya ini sedang ditimpa masalah hutang hingga akau malu keluar rumah apabila ketemu dgn orang yang menghutangiku, maka beliau SAW memberikan nasehat yg intinya "Ketika kamu masuk rumahmu maka ucapkanlah salam (ada orang atau tidak tetap ucapkan salam) kemudian bacalah Surah AL-IKHLAS, Insya Allah akan dimudahkan melunasi hutangmu.
Maka dalam suatu riwayat setelah dia mengamalkan apa yang menjadi nasehat nabi tersebut Hutang-hutangnya lunas bahkah rezekinya melimpah sampai-sampai tetangga kanan kirinya merasakan keberkahanya, Subhanallah..

Naah itulah suatu nasehat yang pernah saya terima juga dari guru saya mengenai masalah hutang dan sampai sekarang masih saya amalkan, Alhamdulillah dulu saya juga banyak hutang sampai dikejar-kejar debt collector kartu kredit, dan Alhamdulillah sekarang tidak lagi, berkat pertolongan Allah semua utang2 lunas bahkan sampai rumah BTN yang seharusnya bisa lunas sampai tahun 2019 Alhamdulillah sekarang sudah lunas. Kuncinya adalah amalkan perintah Allah dengan sepenuh hati dan yakinlah bahwa Allah akan selalu menolong hambaNya selama iman di hati kita tetap terpelihara dengan baik.

Kalau mau tahu bahwa sebenarnya kunci di surah Al-Ikhlas ini adalah nilai keimanan dan ketauhidan Allah benar-benar dahsyat...coba renungkan arti dan maknanya...salah satunya adalah ALLAHUSHOMAD (Allah tempat bergantung/meminta,memohon menyandarkan diri kita lahir batin). WALAM YAKULLAHUU KUFUAN AHAD (Dan tidak ada sesuatu apapun yg dapat menyamainya) Kehebatanya kedahsyatanya Luar Biasa..
Renungkan baik-baik sepenuh hati Insya Allah anda akan menemukan jawabanya..









Sedikit tambahan untuk mempercepat prosesnya, rajin-rajinlah sholat dhuha meskipun hanya 4 rokaat setiap pagi, bersedekah meskipun sedikit tapi istiqomah, bantulah orang yg kesusahan meskipun hanya dengan doa ataupun tenaga, tambahkan dzikir asmaul husna "Yaa Fattahu Yaa Razaq, Yaa Kaafi Yaa Mughni sebanyak-banyaknya, lakukan minimal 11 hari berturut2 tanpa putus, Insya Allah lihat perubahan hidup anda.

Semoga bermanfaat..
Salam Sukses Super Mulia

Mas Priyanto (pintulangit@gmail.com)

Jumat, 16 Mei 2014

Cara Membuang Penyakit lewat BAB.. Mudah Murah Gratiss!!!!!

Sahabat-sahabatku yang dirahmati Allah, pada hari ini saya akan coba berbagi sedikit ilmu tentang bagaimana cara membuang penyakit lewat buang air besar. Kesehatan adalah nikmat terbesar kedua setelah Iman, oleh karena itu walaupun sekaya apapun kalau sudah sakit rela atau tidak maka harta yg dikumpulkanya akan di tukar dengan satu nikmat yang namanya SEHAT. Di jaman yang serba tak menentu ini kesehatan sangat mahal sekali tak peduli kaya miskin yang namanya obat kalau sudah sakit ya harus dibeli. 

Atas dasar itulah saya ingin coba berbagi ilmu dari apa yang pernah saya pelajari mudah2an bisa membantu mengatasi penyakit, sakit ataupun gangguan kesehatan pada segenap masyarakat yang membutuhkan dengan cara yang Mudah, Murah, Gratiss he he.
Kenapa saya memlilih metode nyleneh ini?? Coba perhatikan dech kl BAB itu bahasa lainya apa?? Buang Hajat kaaan?? he he.. lha sekarang tinggal niat kita hajat yg mau kita buang itu hajat opo??
Dan coba perhatikan lagi, kl kita lagi bab biasanya ngapain? pirikan kemana-manakan? jangan-jangan ngayal yg tidak-tidak he he... trus mata lihat sana sini, kadang ngitung keramic toiletlah, apalagi kl di toilet umum kadang banyak tulisan2 tangan jahil yg gak jelass lah...
Naah udah tahu kan, sekarang tinggal mengalihkan perhatian itu tadi yg gak jelas digunakan untuk hal yg positif. Jadi istilah ini saya namakan "Mengeluarkan unsur negatif dan memasukan unsur positif"
Wis om langsung aja sih gak usah muter-muter..he he.. sabar kang.. biar sedikit penasaran nich..;) Oklah kalau begitu to the point aja, penjelasan teknisnya nanti dibahas di tempat lain..
Naaah mau tahu caranya?? Atau mau tahu sekalii... :)

Silakan simak cara dahsyat ini :
1. Sebelum masuk toilet berdoa dulu diluar pintu "Allahumma inni audzubika minal khubsi wal khobaaits" (Aku berlindung kepada Allah dari setan laki-laki dan setan perempuan)

2. Masuk pakai kaki kiri..ini sunahnya jgn salah..;) setelah itu siram dulu lantai wc dan toiletnya..

3. Setelah on posisi baru anda pasang niat..(the power of niat) sesuatu itu tergantung niatnya kaaan?? Bismillah niat dalam hati saja yang kuat.. saya berniat dgn izin Allah bahwa semua penyakit dan energi negatif yg ada dlm tubuh kita akan keluar bersamaan dgn kotoran kita.

3. Naah saat proses terjadinya pengeluaran kotoran kita sambil ketuk-ketuklah titik-titk berikut ini : ubun-ubun, bawah mata kanan-kiri, ujung dahi tengah pertemuan kedua mata, pelipis tapi deket ke mata kanan-kiri, bawah hidung, bawah mulut.
(silakan lihat gambar di atas, cukup 9 titik aja gak usah semua, teknik ini saya ambil dari teknik SEFT nya pak akhmad faiz zainuddin..penjelasanya terlalu panjang tar dibahas lagi aja dech)

4. Sambil mengetuk-ngetuk titk-titik tadi ucapkan Doa dlm hati yg mantap seperti ini "Dengan izin Allah semua penyakit, bibit penyakit, energi negatif yg tidak baik dalam diri saya akan keluar bersamaan dengan kotoran yang saya buang ini... keluar keluar keluar, sehat..sehat..sehat" (terus menerus sambil anda visualisasikan/bayangkan bahwa penyakit2 yg ada dlm tubuh kita keluar bersamaan kotoran kita.

5. Nikmati prosesnya sampai selesaiii....gampang kaaan... hehe

6. Setelah selesai keluar dari toilet dgn kaki kanan...trus ucapka doa ini "Ghufronaka..Alhamdulillaahil ladzii adzhaba annil adzaa wa 'aafaanii)" (Aku mohon ampunan-Mu Yaa Allah, Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dariku dan menyehatkan aku

Naah sekarang sudah tambah ilmunya kan, tinggal anda praktekan, cara ini cukup mudah, murah meriah gak perlu bayar, kecuali di toilet umum bayar dech he he..gak papa sedekah kan ibadah juga..;)
Silakan anda rasakan perbedaanya dibandingkan sebelum melakukan teknik di atas, ingat diperhatikan !!!!, segala sesuatu itu ada ilmunya, ada hikmahnya, ada pelajarannya..makanya kenapa Allah sampai menegur kita dalam surah Ar-rahman 31x, "Maka nikmat dari Tuhanmu yang mana lagikah yang kau dustakan"

Demikian tips yang singkat dan sederhana ini semoga bermanfaat bagi kita semua. Silakan dibagikan kepada saudara, teman, sahabat ataupun siapa saja yang membutuhkan...Gratiss gak pakai bayar royalti, fee apalagi komisi lho he..he..

Jika ada manfaat kebaikan pada diri anda silakan kalau mau berbagi cukup kirimkan ke rekening saya No .... lho lho lho kok malah rekening segala to bentar bentarrr..he he... sabar mas bro cuman bercanda aja biar bisa mesem dikit ciiisssss....:)
Kan sekarang udah enteng tooo yaa senyuumm dong...Alhamdulillah trima kasih Yaa Allah semoga Engkau berikan kesembuhan atas segala penyakit yang kami derita ini, amiiinnn..

Lhaaa kan gitu enakkk to...?? Piye penak jamanku to Lee... he he..

Ok semoga bermanfaat
Salam Sukses Super Mulia.
Mas Priyanto - Cilegon (pintulangit@gmail.com, smartpower78@gmail.com)